Jumat, 15 Juni 2012

Diskusi yuuukkkk..


Kejadian 2 - 3 ;

1. Pada waktu penciptaan, ALLAH menginginkan hubungan yang intim, relasi yang baik dengan manusia. Namun, ternyata iblis tidak suka dengan hal ini, dan manusia mencoba untuk mencari otoritas lain selain ALLAH yang sudah menciptakannya. Perpecahan antara ALLAH dan manusia dimulai ketika Hawa menjawab statement iblis yang jelas-jelas salah, hal ini yang menandakan bahwa manusia mencoba untuk mencari otoritas yang lain. Manusia berpikir bahwa statement/perintah dari ALLAH tidak masuk akal( semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya, kecuali pohon yang ditengah. Semua tetapi ada kecuali menandakan itu berarti bukan semua, semua boleh atau semua tidak boleh.) Dan statement dari iblis lahh yang masuk akal(bukankah ALLAH berfirman semua pohon dalam taman ini tidak boleh  kau makan buahnya?statement yang jelas sekali letak kesalahannya,namun manusia berpikir inilah logika yang benar.) Dari 2 perbandingan ini, mari kita lihat logika mana yang benar benar benar dan yang fatal kesalahannya. Iblis-> semua tidak boleh. Semua murid disekolah X tidak boleh ada yang absen, bayangkan jikalau tiba-tiba ada murid yang sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Jadi, bisakah logika dari iblis ini berjalan dalam kehidupan sehari-hari? Sebaliknya, logika ALLAH-> Semua boleh,kecuali 1. Coba kita tarik dalam kehidupan sehari-hari sesuai contoh pada statement iblis; semua murid di sekolah X harus masuk setiap hari, tidak ada yang boleh tidak masuk, kecuali karena sakit atau hal yang sangat penting selama 3 kali. Jadi, bayangkan logika yang mana yang bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari? Namun, rupanya manusia lebih memilih otoritas yang lain. Sampai disini pecahlah relationship yang intim antara ALLAH dengan manusia.

2. Manusia dengan iblis. Ketika saya membuat tulisan ini, saya membayangkan bagaimana seorang yang memegang ular, dan mengangkat kepala ular dan mendekatkannya pada kepala kita. Seakan-akan kita begitu akrab dengan si jahat yang satu ini, yang seharusnya didekati malah dijauhi,sedangkan yang seharusnya dijauhi,dibenci malah di dekati dan di ikuti pola berpikirnya. Tetapi ALLAH adalah ALLAH yang sangat baik dan setia akan janjiNya, yaitu membuat hubungan yang intim dengan manusia. Maka, ALLAH membuat permusuhan antara keturunan perempuan dan keturunan ular. Keturunan ular akan meremukkan tumit keturunan perempuan,sedangkan keturunan perempuan akan meremukkan keturunan ular. Mari kita berpikir, lebih penting mana, tumit atau kepala? Tumit,kalau diremukkan,paling-paling tidak bisa jalan,sedangkan kepala,kalau diremukkan berarti makhluk tersebut(baik manusia maupun hewan) akan mati. Jadi, ALLAH akan mematikan/mengalahkan si ular,supaya kita tidak berhubungan dengan ular tersebut. Barangsiapa yang hidup didalam KRISTUS, seharusnya memiliki Roh Kudus didalam dirinya yang membuat orang tersebut selalu mengadakan permusuhan dengan si ular. Saya kembali membayangkan, pose dalam berfoto yang baik dengan ular adalah seseorang menaruh kepala ular di kakinya untuk membuktikan bahwa kuasa dari sijahat tidak bisa lagi masuk kedalam kehidupan rohani kita.

3. Hubungan yang ketiga dan terakhir, setelah sebelumnya iblis telah dikalahkan, kuasanyaa dihancurkan, maka sudah seharusnya manusia berbalik kepada ALLAH, sehingga ALLAH memiliki hubungan yang intim dengan manusia. Kembali kepada tipe yang pertama. Kapan hal ini terjadi? Ketika ALLAH berinkarnasi menjadi manusia, menderita didalam kehidupanNya dibumi sebagai manusia, hingga akhirnya harus mati secara tidak terhormat di atas kayu salib untuk memperbaiki hubungan/relationship antara ALLAH dengan manusia.


Sumber yang membantu membuka pikiran penulis : 
--> Seminar Doktrin Manusia dan Dosa

Penulis : Samuel Theodorus C. 

0 komentar:

Posting Komentar