Kejadian 2 - 3 ;
1. Pada waktu penciptaan, ALLAH menginginkan hubungan yang
intim, relasi yang baik dengan manusia. Namun, ternyata iblis tidak suka dengan
hal ini, dan manusia mencoba untuk mencari otoritas lain selain ALLAH yang
sudah menciptakannya. Perpecahan antara ALLAH dan manusia dimulai ketika Hawa
menjawab statement iblis yang jelas-jelas salah, hal ini yang menandakan bahwa
manusia mencoba untuk mencari otoritas yang lain. Manusia berpikir bahwa
statement/perintah dari ALLAH tidak masuk akal( semua pohon dalam taman ini
boleh kau makan buahnya, kecuali pohon yang ditengah. Semua tetapi ada kecuali
menandakan itu berarti bukan semua, semua boleh atau semua tidak boleh.) Dan
statement dari iblis lahh yang masuk akal(bukankah ALLAH berfirman semua pohon
dalam taman ini tidak boleh kau makan
buahnya?statement yang jelas sekali letak kesalahannya,namun manusia berpikir
inilah logika yang benar.) Dari 2 perbandingan ini, mari kita lihat logika mana
yang benar benar benar dan yang fatal kesalahannya. Iblis-> semua tidak
boleh. Semua murid disekolah X tidak boleh ada yang absen, bayangkan jikalau
tiba-tiba ada murid yang sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Jadi, bisakah
logika dari iblis ini berjalan dalam kehidupan sehari-hari? Sebaliknya, logika
ALLAH-> Semua boleh,kecuali 1. Coba kita tarik dalam kehidupan sehari-hari
sesuai contoh pada statement iblis; semua murid di sekolah X harus masuk setiap
hari, tidak ada yang boleh tidak masuk, kecuali karena sakit atau hal yang sangat
penting selama 3 kali. Jadi, bayangkan logika yang mana yang bisa dijalankan
dalam kehidupan sehari-hari? Namun, rupanya manusia lebih memilih otoritas yang
lain. Sampai disini pecahlah relationship yang intim antara ALLAH dengan
manusia.
2. Manusia dengan iblis. Ketika saya membuat tulisan ini,
saya membayangkan bagaimana seorang yang memegang ular, dan mengangkat kepala
ular dan mendekatkannya pada kepala kita. Seakan-akan kita begitu akrab dengan
si jahat yang satu ini, yang seharusnya didekati malah dijauhi,sedangkan yang
seharusnya dijauhi,dibenci malah di dekati dan di ikuti pola berpikirnya.
Tetapi ALLAH adalah ALLAH yang sangat baik dan setia akan janjiNya, yaitu
membuat hubungan yang intim dengan manusia. Maka, ALLAH membuat permusuhan
antara keturunan perempuan dan keturunan ular. Keturunan ular akan meremukkan
tumit keturunan perempuan,sedangkan keturunan perempuan akan meremukkan
keturunan ular. Mari kita berpikir, lebih penting mana, tumit atau kepala?
Tumit,kalau diremukkan,paling-paling tidak bisa jalan,sedangkan kepala,kalau
diremukkan berarti makhluk tersebut(baik manusia maupun hewan) akan mati. Jadi,
ALLAH akan mematikan/mengalahkan si ular,supaya kita tidak berhubungan dengan
ular tersebut. Barangsiapa yang hidup didalam KRISTUS, seharusnya memiliki Roh
Kudus didalam dirinya yang membuat orang tersebut selalu mengadakan permusuhan
dengan si ular. Saya kembali membayangkan, pose dalam berfoto yang baik dengan
ular adalah seseorang menaruh kepala ular di kakinya untuk membuktikan bahwa kuasa
dari sijahat tidak bisa lagi masuk kedalam kehidupan rohani kita.
3. Hubungan yang ketiga dan terakhir, setelah sebelumnya
iblis telah dikalahkan, kuasanyaa dihancurkan, maka sudah seharusnya manusia
berbalik kepada ALLAH, sehingga ALLAH memiliki hubungan yang intim dengan
manusia. Kembali kepada tipe yang pertama. Kapan hal ini terjadi? Ketika ALLAH
berinkarnasi menjadi manusia, menderita didalam kehidupanNya dibumi sebagai
manusia, hingga akhirnya harus mati secara tidak terhormat di atas kayu salib untuk
memperbaiki hubungan/relationship antara ALLAH dengan manusia.
Sumber yang membantu membuka pikiran penulis :
--> Seminar Doktrin Manusia dan Dosa
Penulis : Samuel Theodorus C.